Minggu, 21 Maret 2021

SISTEM KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL

 Dalam menjalani kehidupan, manusia tidak jauh dengan yang namanya komunikasi. Dalam pelaksanaannya, komunikasi telah diatur dalam ilmu komunikasi. Ilmu komunikasi menjabarkan bagaimana melakukan komunikasi denga benar, dan melakukan proses dan interaksi secara sosial. Dalam proses interaksi sosial sendiri adalah hubungan dinamis antara orang/kelompok satu dengan orang/kelompok lain. Salah satu terlaksananya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial dan adanya komunikasi. 

        Ilmu Komunikasi juga memiliki keberagaman dalam teori prakteknya. Salah satu interaksi di ilmu komunikasi adalah komunikasi interpersonal. Dalam artikel kali ini akan kita bahas mengenai apa itu komunikasi anterpersonal?


KOMUNIKASI ANTERPERSONAL


        Komunikasi antarpersonal merupakan salah satu wujud nyata akan terjadinya sebuh komunikasi dalam kehidupan manusia. Komunikasi antarpersonal sendiri dapat diartikan sebagai komunikasi yang terjadi diantara dua individu yang sedang melakukan sebuah interaksi. Interaksi tersebut dapat berupa bertukar pikiran, mensharing informasi terbaru, dll. Dan komunikasi antarpersonal tidak mengharuskan bagi komunikator dn komunikan untuk bertatap muka agar terjadinya sebuah interaksi. Melainkan komunikasi antarpersonal dapat saja terjadi meskipun tidak sedang bertatap muka, semisal melakukan komunikasi melalui chat, telepon, dll.

        Namun, komunikasi antarpersonal memiliki sudut pandang tersendiri dalam penjabarannya menurut para ilmuwan, antara lain:


1. Mulyana (2000:73) mengartikan komunikasi antarpersonal sebagai komunikasi yang hanya                    dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid, dan sebagainya.

2. Wood, 2013 mengartikan komunikasi antarpersonal sebagai komunikasi yang dilakukan dua                    orang atau lebih dengan interaksi secara tatap muka ataupun bermedia, dan biasanya                                feedbacknya langsung diketahui.


        Dengan hal ini dapat kita simpulkan bahwasanya komunikasi antarpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka ataupun bermedia yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun non verbal.


KOMPONEN KOMUNIKASI ANTARPERSONAL


        Sebuah komunikasi dapat terjadi manakala adanya sebuah sebab dan akibat terjadinya sebuah komunikasi. Karen ajika tidak ada sebab akibat, mka tidak akan pernah terjadinya sebuah omunikasi dalam sebuah kehidupan. Berikut ini macam-macam komponen sebab akibat dalam interaksi komunikasi, antara lain:


1. Sumber/Komunikator

Komunikator sendiri merupakan seseorang yang memiliki kebutuhan untuk melakukan                            sebuah interaksi kepada orang lain.  Baik interaksi tersebut dalam hal sharing ilmu, sharing                    informasi, atau hanya sekedar curhat belaka.

2. Encoding

Adalah suatu aktifitas internal pada komunikator dalam menciptakan pesan melalui pemilihan                 simbol-simbol verbal dan non verbal, yang disusun berdasarkan aturan-aturan tata bahasa,                    serta disesuaikan dengan karakteristik komunikan.

3. Pesan

Dapat diartikan sebagai salah satu cara penyampaian komunikasi secara verbal maupun non                    verbal. Karena pesan dapat diutarakan langsung maupun melalu surat, pesan teks, dan cara                    lainnya.

4. Saluran

Saluran dalam konteks ini dapat diartikan sebagai salah satu alternatf jika tidak                                        memungkinkan dilakukannya interaksi secara tatap muka.

5. Komunikan

Merupakan seseorang yang dijadikan sebagai objek sebuah interaksi oleh komunikator.

6. Decoding

Suatu aktivitas yang dikerjakan oleh komunikan. Melalui indera ia mendapatkan macam-                       macam data dalam bentuk mentah, berupa kata-kata dan simbol-simbol yang harus diubah                    kedalam pengalaman-pengalaman yang mengandung makna.

7. Respon

Hal yang diputuskan oleh penerima untuk dijadikan sebagai sebuah tanggapan balik terhadap                 pesan yang telah diterimanya. Respon dapat bersifat positif, netral, maupun negatif.

8. Gangguan

Dapat terjadi di dalam komponen-komponen manapun dari sistem komunikasi. Gangguan                    mrupakan apa saja yang menganggu atau membuat kacau penyampaian dan penerimaan                        pesan, termasuk yang bersifat fisik dan psikis.

9. Konteks Komunikasi

Paling tidak ada 3 dimensi dalam konteks komunikasi, antara lain: ruang, waktu dan nilai.


FAKTOR-FAKTOR KOMUNIKASI ANTARPERSONAL


        Dalam melakukan sebuah interaksi pastinya dibutuhkan sebuah factor mengapa interaksi itu dapat terjadi, factor yang dapat mendorong terjadinya interaksi antara lain: 

1. Bertemu satu sama lain secara personal

2. Empati secara tepat terhadap pribadi yang lain dan berkomunikasi yang dapat dipahami satu                    sama lain secara berarti.

3. Menghargai satu sama lain, bersifat positif dan wajar tanpa menilai atau keberatan.

4. Menghayati pengalaman satu sama lain dengan sungguh-sungguh, bersikap menerima dan                    empati satu sama lain.

5. Merasa bahwa saling menjaga keterbukaan dan iklim yang mendukung dan mengurangi                        kecenderungan gangguan arti.

6. Memperlihatkan tingkah laku yang percaya penuh dan memperkuat perasaan aman terhadap                    yang lain.


        Pada pernyataan dan preposisi di atas terdapat satu kesamaan yaitu iklim yang mendukung harus ada agar hubungan interpersonal dapat dijaga dan disempurnakan. Adapun yang dimaksud dengan lingkungan yang mendukung adalah apabila atasan mereka menurut persepsi bawahannya sebagai berikut: mendukung, ramah-tamah, bersifat membantu, baik dan tegas, tidak pernah mengancam, memperhatikan sungguh-sungguh keadaan bawahannya dan berusaha keras memperlakukan orang secara sensitif dan penuh pertimbangan, berusaha keras melayani perhatian yang baik dan karyawannya, menunjukan kepercayaan dan memotivasi bawahannya.


INDIKATOR KOMUNIKASI ANTARPERSONAL


        Dalam melakukan komunikasi antarpersonal pastinya akan adanya sebuah indicator yang mempengaruhi terjadinya interaksi tersebut, antara lain: 

1. Keterbukaan (Openness). Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari                        komunikasi interpersonal. Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka                        kepada orang yang diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan                        segara membukakan semua riwayat hidupnya.

2. Empati (empathy). Empati adalah “kemampuan seseorang untuk “mengetahui” apa yang                        sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui                 kacamata orang lain itu.

3. Sikap mendukung (Supportiveness) Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan                    dimana terdapat sikap mendukung (supportiveness).

4. Sikap positif (positiveness). Mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi                                    interpersonal sedikitnya dilakukan dua cara yaitu dengan menyatakan sikap positif dan secara                 positif mendorong orang yang menjadi teman berinteraksi.

5. Kesetaraan (equality). Dalam setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang                 mungkin lebih pandai. Lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau lebih atletis daripada yang                    lain.


HAMBATAN KOMUNIKASI ANTARPERSONAL


        Pastinya dalam melakukan segala sesuatu, akan tetap adanya sebuah hambatan. Tak terkecuali pada kasus komunikasi antarpersonal. Berikut beberapa hambatan komunikasi antarpersonal, antara lain: 

1. Kredibilitas Komunikator Rendah

Komunikator yang tidak berwibawa dihadapan komunikan, menyebabkan berkurangnya                        perhatian komunikan terhadap komunikator.

2. Kurang Memahami Latar Belakang Sosial dan Budaya

Nilai-nilai sosial budaya yang berlaku di suatu komunitas atau masyarakat harus diperhatikan,                 sehingga komunikan dapat menyampaikan pesan dengan baik, tidak bertentangan dengan                        nilai-nilai sosial budaya yang berlaku.

3. Kurang memahami karakteristik komunikan

Karakteristik komunikan meliputi tingkat pendidikan, usia, jenis kelamin dan sebagainya                        perlu dipahami oleh komunikator.

4. Prasangka Buruk

Prasangka negatif antara pihak-pihak yang terlibat komunikasi harus dihindari, karena dapat                    mendorong ke arah sikap apatis dan penolakan.

5. Komunikasi satu arah

Komunikasi berjalan satu arah, dari komunikator kepada komunikan terus-menerus dari awal                 sampai akhir, menyebabkan hilangnya kesempatan komunikan untuk meminta penjelasan                        terhadap hal-hal yang belum bisa dimengerti.


        Demkinalah penjelasan dan pembahasan mengenai Pengertian Sistem Komunikasi antar Personal dan Komunikasi Anterpersonal. Semoga dengan adanya bahasan ini bisa memberikan wawasan dan refrensi bagi setiap pembaca yang sedang mendalami tentang “Materi Komunikasi Antarpersonal”. Terimakasih,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SUPPLIER DAUN BAWANG KABUPATEN TUBAN +62 896-6559-9515

 WA : ANDI  +62 896-6559-9515  JUAL DAUN BAWANG / GODONG BRAMBANG KABUPATEN TUBAN